Senin, 30 Juni 2014

Bokuchu

Awalnya nonton film ini karena bosen aja lagi nggak ada kerjaan. Sinopsisnya simpel. Anak-anak di desa kecil yang bermusuhan dengan seorang polisi desa.
Judul panjang dari film ini: 700 Days of Battle: Us VS The Police.

Awalnya diceritakan tentang Saijo, seorang murid smu yang ditilang polisi karena melanggar batas kecepatan maksimum (30 km/jam!). Saat Saijo curhat pada teman-temannya, mereka pun mulai menyusun rencana untuk mengganggu yang akhirnya menjadi rencana balas dendam  pada polisi. Dipimpin oleh salah satu teman Saijo yang dipanggil Mamachari*.


Mereka memulai dengan rencana yang disebut “Operation Storm Rider”. Rencananya adalah melanggar batas kecepatan dengan naik sepeda (karena sepeda tidak butuh SIM). Sekali-dua kali, beberapa kali kemudian polisi mulai emosi dan membawa backup untuk menangkap Mamachari dkk. 


Rencana selanjutnya adalah “Operation Metal Storm”. Rencananya adalah mengakali mesin pengukur kecepatan dengan berjalan sambil membawa benda logam. Mulai dari ember, terompet, drum, sampai baju perang. Si polisi yang jengkel kembali menangkap Mamachari cs.


Rencana selanjutnya “Meriam Nobunaga”. Mereka naik sepeda sambil menembaki si polisi yang mengejar dengan kembang api.

Pada suatu kali, mereka membicarakan rencana selanjutnya di sebuah kafe. Di kafe itu mereka menemukan seorang pelayan cantik dan rencana mereka pun buyar. Rencana mengerjai polisi berubah jadi berkumpul untuk melihat si pelayan cantik. Tetapi Saijo menyadarkan mereka dan membuat misi selanjutnya berjalan.

Misi kali ini dengan menyebarkan buku porno di kantor polisi agar orang-orang desa berpikir kalo si polisi mesum. Mamachari yang bertugas menjalankan misi meletakkan buku-buku itu di kantor polisi. Tetapi di tengah misi, muncullah si pelayan cantik yang ternyata istri si polisi, Kanako.


Mamachari dkk sempat menghentikan operasi merusuh karena ternyata Kanako mempunyai adik yang juga cantik dan membuat mereka jadi berpikir lebih baik berteman saja dengan si polisi agar bisa bertemu dengan Kanako dan adiknya, Minako. Tetapi ternyata si polisi melakukan serangan balik yang menyebabkan terjadinya rentetan serangan balas dendam. Mulai dari menjebak polisi ke dalam lubang, jebakan mi goreng super pedas, kain pel super bau, sampai membuang Mamachari cs ke gunung.


Tetapi kemudian keadaan menjadi tenang setelah Saijo kecelakaan dan dirawat di rumah sakit. Saat Mamachari cs menjenguk, Saijo memberi ide untuk mencuri kembang api dari festival. Tetapi semua menolak karena itu bisa disebut sebagai kejahatan dan bisa membuat mereka dipenjara. Tetapi akhirnya Mamachari mengetahui kalau alasan Saijo mengusulkan hal itu adalah untuk menolong si kecil Mika yang tidak mau dioperasi. 


Pada akhirnya Mamachari mulai menyusun rencana untuk mencuri kembang api. Tetapi hanya 2 orang yang menolongnya. Si polisi yang merasa keadaan terlalu tenang mengetahui Mamachari cs sedang merencanakan sesuatu, dan ia berhasil menghentikan Mamachari sebelum ia sempat membawa kabur kembang api.

Akhirnya dengan bantuan teman-temannya yang datang satu-persatu, kembang api pun berhasil dinyalakan, dengan bayaran semua kecuali Saijo ditahan. Tetapi, mereka kembali dibebaskan setelah si polisi diberitahu kalau Mamachari sudah membayar bos kembang api. Dan akhirnya mereka semua menikmati pertunjukan kembang api yang dipesan khusus oleh si polisi. Dan untuk sementara, keadaan mulai tenang. Kedua kubu berdamai.


Lalu, dimulai lagi serangan selanjutnya J

Kisahnya, sederhana banget. Kesederhanaan anak-anak desa yang kayaknya udah nggak mungkin ada lagi sekarang. Juga sesuatu yang nggak bakal bisa diremake sama holywood :D
Yang jelas, seru.


*Mamachari: sepeda ibu-ibu berkeranjang yang dipakai si mamachari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar