Sabtu, 14 September 2013

Tips n Trik: Menyiasati Gangguan di Angkutan Umum (Pesawat)

Kapan ya, diciptain angkutan umum yang lebih cepet dari pesawat? Karena walopun liburan itu asik, jalan-jalan itu asik, tetep aja perjalanannya bikin males. Palagi kalo perjalanan sampe melebihi 12 jam. Aaaaakkk.. serasa pengen minum obat bius biar pas bangun ntar uda nyampe aja. Tapi yang bikin lebih males lagi, knapa pula harus pake transit trus melapor lagi di terminal?
Apakah ini yang namanya: 
"Untuk mendapatkan kebahagiaan kamu harus bersusah-susah dahulu" 
Sungguh merepotkan.

Baru-baru ini diriku harus terbang melintasi kepulauan di Indonesia. Ancaman harus duduk selama berjam-jam jelas agak bikin males. Tapi karena apa yang menanti lebih asik, semua kemalesan itu nampaknya agak terlupakan. Tapi, perjalanan pulang sungguh melelahkan. Bukan cuma karena perjalanannya yang panjang ditambah transit semaleman (bahkan aku setengah sadar setengah tidur pas ngantri naik ke pesawat), tapi karena ada gangguan dari pihak ketiga.

Namanya juga transportasi publik yang smua orang bisa naik. Semua orang dengan jenis apapun, siapapun bisa ikutan. Dan diantara siapapun itu pastilah ada orang-orang yang masuk black list jadi para penumpang yang paling males dibarengin. Seandainya saat naik ada poling “Siapa yang nggak setuju kalo dia ikutan terbang bersama kita angkat tangan!”, mungkin hidup itu akan lebih terasa indah. Kecuali buat yang didepak kali yaa..
Penumpang yang paling nyebelin kalo naik pesawat sejujurnya adalah bayi hingga balita. Karena mereka nggak terkendali. Mereka hidup di dunia mereka sendiri. Mereka memiliki kecuekan super untuk melakukan semua hal yang menyebalkan. Mereka bahkan memiliki kekebalan diplomatis yang mengatakan “Aku kan anak kecil~”.
Nah! Salah satu hal paling menyebalkan yang mereka timbulkan adalah nangis sambil treak-treak. Nangis sambil teriak itu sudah dibuktikan oleh Monster Inc. sebagai energi yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan. Itu bukan cuman cerita anak-anak! Siapa sih yang nggak sakit kupingnya di atas pesawat kalo ada bayi nangis???!!! 
Seandainya kita di Bikini Bottom, dijamin smua udah berduyun-duyun mendatangi objek sambil bawa obor.

Lalu di atas kekacauan yang mereka sebabkan itu, adalah penumpang menyebalkan kedua. Orang tua mereka. Oke aku tau, mereka telah berusaha menenangkan anak-anak mereka yang katanya manis dan imut-imut itu, yang kata mereka hal terindah di dunia ini (oh please! Saat ini itu adalah hal paling mengganggu!). Tapi, bahkan Elastic Girl aja ninggalin Jack-Jack di rumah padahal dia ngebawa pesawat pribadi. Baiklah, mungkin mereka nggak bisa ninggalin bayi mereka. Tapi plis dong ah!
Kadang usaha mereka buat ngebikin anak mereka diem itu justru bikin makin emosi yang denger karena lebih heboh dari tangisan bayinya. Herannya, sebelum mereka berangkat apa mereka nggak mikirin sesuatu buat ngebikin tuh anak ikut dengan sukarela??? Kasih obat anti mabok kek biar tepar sepanjang perjalanan!
APA??!! NTAR NGGAK BISA NGERASAIN NAIK PESAWAT??!! *angkat troli suvenir*
Dan saat itu aku hanya berharap punya arloji isi peluru biusnya Conan. Biar bisa nembak pingsan mereka. 
Lalu kabin pesawat pun menjadi tenang dan semua bisa beristirahat dengan nyaman, lalu aku pun dielu-elukan dan semua mencintaiku. #Halaaaaah!

Tapi ada juga saat semua sudah selesai, muncul orang menyebalkan ketiga! Biasanya om-om dan tante-tante yang kayaknya bosen banget dan ingin membagi kebosenan mereka dengan cara sok akrab dengan siapapun yang dikutuk duduk di sebelah mereka.
Tapi tenang! Buat yang satu ini tersedia penangkalnya. Headphone! Benda ini jelas berkata. “Kutak ingin mendengarmuuu!!! Kuingin berada di duniaku sendiriii!!!”. Tapi kadang benda ini memiliki kelemahan, yaitu saat mata kita bertatapan dengan si om ato tante sok akrab tadi yang nggak tahan lagi dengan kebosenan yang mengekang mereka. Mereka akan menangkap tatapan tanpa sengaja itu sebagai kode “Ahhh.. Aku juga bosen nih. Ngobrol yuk~”
Saat itu terjadi, mau tak mau kita harus melepaskan headphone karena si om ato tante mulai membuka mulut buat meluncurkan pertanyaan inosen pertama mereka yang berbuntut panjang sampe perjalanan selesai.
Tapi tenang saja! Ada cara kedua. Trik berikut ini adalah trik pamungkas yang slalu kupake dan nggak pernah gagal mengusir om-om dan tante-tante sok akrab itu. Yaitu, buku!
Apakah buku nggak akan bikin mereka nanya itu tentang apa?, pergi liburan ya?, sekolah di sana ya?, kerja di sana ya?, kerja dimana? Dan lain-lain yang nggak berhubungan sama sekali sama buku yang kita baca??? Itu tergantung buku apa yang kita baca. Kita nggak perlu baca buku bisnis tingkat tinggi ato fisika kuantum yang menunjukkan keseriusan kita. Novel ato komik pun bisa berhasil, asal yang kita baca yang berbahasa asing.
Biasanya orang bakal mikir dua kali buat gangguin kita. Kita juga nggak perlu ngebaca sepanjang perjalanan. Cukup ngebaca beberapa menit asal si om/tante tadi ngeliat apa yang kita baca. Kalo mereka liat yang kita baca bahasanya nggak akrab sama mereka, biasanya orang nggak akan iseng sok nanya pake bahasa asing tersebut.
Yah, setelah gangguan berhasil disingkirkan, kita bisa menikmati sisa perjalanan kita dengan tenang, kita nggak perlu was-was akan bertabrakan tatapan dengan om/tante itu bahkan kita bisa memberikan senyuman dan mendapatkan kesan bahwa kita anak muda yang ramah walaupun kepada orang asing. Lalu mereka pun akan mendapatkan kesan tentang perjalanan mereka yang sangat menyenangkan dengan kehadiran seorang cewek manis yang duduk disebelah mereka dengan senyuman manisnya.. #oke cukup!

Intinya! Tipsnya adalah: Selalu sedia buku dan obat bius kalo mau naik pesawat! :D