Rabu, 16 Juni 2010

The Immortals

Dulu kami mempercayai makhluk itu abadi. Walau sebenarnya mereka tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat, tetapi ikatan persaudaraan mereka tidak ada tandingannya. Saat menemukan mangsa, dengan cepat kawanannya akan segera berkerumun meramaikan suasana. Dari dulu kalau melihat mereka tengah ‘berpesta’, reaksi awalku hanya merinding. Mengerikan sekali kecepatan mereka mengenali bau mangsanya.

Mereka banyak dan abadi. Walaupun kau membunuhnya, mereka akan hidup kembali, membawa pasukan hampir dua kali lipat, atau sebenarnya nyawa mereka saat kita membunuhnyalah yang menjelma menjadi tubuh-tubuh yang nyata?


Ummm....
Bukan makhluk itu sih...^^a

Hari ini aku mengalami sebuah pertempuran melawan mereka. Di medan kekuasaanku tiba-tiba mereka berkerumun. Entah dari mana mereka mencium apa yang ada di tempat sampahku. Lalu aku teringat...

“Oh, no! Remahan biskuit di bekas bungkus biskuit kelapaku!”

Aku menemukan pemicunya. Mereka sudah berbaris rapi merayapi tempat sampahku dan berpesta dengan remahan biskuit. Aku menatap mereka dengan merinding dan amarahku memuncak.

“TAK AKAN KUBIARKAN KALIAN MENGINVASI KAMARKU!!!”

Dengan penuh amarah aku mencari-cari senjata yang selama ini menjadi salah satu senjata terampuhku untuk melawan mereka. Aku menemukannya, tetapi kosong! Tetapi sungguh beruntung, persediaan amunisi masih terisi setengah penuh. Dan aku kembali ke kamar dengan senjata terisi penuh. Dengan penuh dendam aku menyemprotkan baygon ke keramaian semut-semut di tempat sampahku.

“Heahahahaha...!!! Go to hell you little creatures!!!”

“NOOO!!! We don’t wanna go to heeeeell!!! Why do we have to go there? We didn’t do anything wrong!!!”

“SHUT UP?! You’re invading my sacred place!”

“This place is huge and you own this huuuuge area for yourself? You’re so greedy!”

“HOW DARE YOUUUU!!! DIE! DIE! DIE! DIEEEEEE!!!!”

Aku membungkam mereka dan perlahan merekapun satu-persatu tewas berjatuhan. Huh! Rasakan itu!


Lalu hal yang membuatku berpikir mereka adalah makhluk abadi adalah seberapapun mereka dimusnahkan, mereka tetap akan muncul lagi dengan jumlah yang (sepertinya) sama. Bahkan mayat-mayat pasca pembantaianpun musnah tak berbekas. Apakah pasukan itu hidup kembali untuk menuntut balas?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar