Awalnya nonton film ini
karena bosen aja lagi nggak ada kerjaan. Sinopsisnya simpel. Anak-anak di desa
kecil yang bermusuhan dengan seorang polisi desa.
Judul panjang dari film
ini: 700 Days of Battle: Us VS The Police.
Awalnya diceritakan
tentang Saijo, seorang murid smu yang ditilang polisi karena melanggar batas
kecepatan maksimum (30 km/jam!). Saat Saijo curhat pada teman-temannya, mereka
pun mulai menyusun rencana untuk mengganggu yang akhirnya menjadi rencana balas
dendam pada polisi. Dipimpin oleh salah
satu teman Saijo yang dipanggil Mamachari*.
Mereka memulai dengan rencana yang disebut “Operation Storm Rider”. Rencananya
adalah melanggar batas kecepatan dengan naik sepeda (karena sepeda tidak butuh
SIM). Sekali-dua kali, beberapa kali kemudian polisi mulai emosi dan membawa
backup untuk menangkap Mamachari dkk.
Rencana selanjutnya
adalah “Operation Metal Storm”. Rencananya adalah mengakali mesin pengukur
kecepatan dengan berjalan sambil membawa benda logam. Mulai dari ember,
terompet, drum, sampai baju perang. Si polisi yang jengkel kembali menangkap Mamachari
cs.
Rencana selanjutnya “Meriam Nobunaga”. Mereka naik sepeda sambil menembaki
si polisi yang mengejar dengan kembang api.
Pada suatu kali, mereka
membicarakan rencana selanjutnya di sebuah kafe. Di kafe itu mereka menemukan
seorang pelayan cantik dan rencana mereka pun buyar. Rencana mengerjai polisi
berubah jadi berkumpul untuk melihat si pelayan cantik. Tetapi Saijo
menyadarkan mereka dan membuat misi selanjutnya berjalan.
Misi kali ini dengan
menyebarkan buku porno di kantor polisi agar orang-orang desa berpikir kalo si
polisi mesum. Mamachari yang bertugas menjalankan misi meletakkan buku-buku
itu di kantor polisi. Tetapi di tengah misi, muncullah si pelayan cantik yang
ternyata istri si polisi, Kanako.
Mamachari dkk sempat menghentikan operasi merusuh karena ternyata Kanako
mempunyai adik yang juga cantik dan membuat mereka jadi berpikir lebih baik
berteman saja dengan si polisi agar bisa bertemu dengan Kanako dan adiknya,
Minako. Tetapi ternyata si polisi melakukan serangan balik yang menyebabkan
terjadinya rentetan serangan balas dendam. Mulai dari menjebak polisi ke dalam
lubang, jebakan mi goreng super pedas, kain pel super bau, sampai membuang
Mamachari cs ke gunung.
Tetapi kemudian keadaan
menjadi tenang setelah Saijo kecelakaan dan dirawat di rumah sakit. Saat
Mamachari cs menjenguk, Saijo memberi ide untuk mencuri kembang api dari
festival. Tetapi semua menolak karena itu bisa disebut sebagai kejahatan dan
bisa membuat mereka dipenjara. Tetapi akhirnya Mamachari mengetahui kalau
alasan Saijo mengusulkan hal itu adalah untuk menolong si kecil Mika yang tidak
mau dioperasi.
Pada akhirnya Mamachari
mulai menyusun rencana untuk mencuri kembang api. Tetapi hanya 2 orang yang menolongnya.
Si polisi yang merasa keadaan terlalu tenang mengetahui Mamachari cs sedang
merencanakan sesuatu, dan ia berhasil menghentikan Mamachari sebelum ia sempat
membawa kabur kembang api.
Akhirnya dengan bantuan
teman-temannya yang datang satu-persatu, kembang api pun berhasil dinyalakan,
dengan bayaran semua kecuali Saijo ditahan. Tetapi, mereka kembali dibebaskan
setelah si polisi diberitahu kalau Mamachari sudah membayar bos kembang api.
Dan akhirnya mereka semua menikmati pertunjukan kembang api yang dipesan khusus
oleh si polisi. Dan untuk sementara, keadaan mulai tenang. Kedua kubu berdamai.
Lalu, dimulai lagi
serangan selanjutnya J
Kisahnya, sederhana
banget. Kesederhanaan anak-anak desa yang kayaknya udah nggak mungkin ada lagi
sekarang. Juga sesuatu yang nggak bakal bisa diremake sama holywood :D
Yang jelas, seru.
*Mamachari: sepeda ibu-ibu berkeranjang yang
dipakai si mamachari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar